Minggu, 05 September 2010

sebuah pertemuan

Beberapa hari setelah lebaran ied, gw diajak sama seorang kawan bersilaturahmi kerumah seorang wanita.
Sebelumnya dia selalu bercerita tentang wanita itu, lengkap dan detail. Seperti sebuah proposal tesis mengenai ciri-ciri makhluk vertebrata dari sudut pandang calon dokter. Padahal kawan gw ngambil jurusan pajak. Saking detilnya gw bisa membayangkan muka dan kelakuan wanita ini bahkan sebelum gw bertemu. Hmm... firasat gw bilang, ada yang ga beres. Karena ga punya alasan buat menolak ajakannya gw akhirnya sanggup menemani. Gw berangkat seadanya sementara kawan gw lumayan rapi. Dia memang selalu lebih rapi.

Sebuah rumah dengan pager cokelat, kolam ikan kecil di teras, motor smash biru di garasi sebelah kanan, sebuah lampu bergantung dari plafon anyaman dan pintu cokelat dengan gagang besar. Kawan gw berhenti sejenak untuk memastikan alamatnya. Lalu beranjak dari motor vega r biru putih-nya dan mengucap salam ke rumah itu di sebelah kiri Gang Musholla Haqqul Yakin. 

Seorang wanita keluar membuka setengah pintu rumahnya dengan jilbab putih dan kaos kuning dibalut cardigans serta celana panjang hitam. Dengan ramahnya ia meyambut salam kawan gw dan menyuruh kita masuk. Gw sedikit kaget, tapi masih dalam keadaan autis. Di sepanjang pertemuan itu, gw masih autis dengan diri gw sementara kawan gw ngobrol berdua. Sesekali gw menyahut sekenanya ketika ditanya dan berharap cepat pulang.

Cukup sering gw memperhatikannya, caranya duduk, tertawa, senyum dan ngobrol selalu dengan ekspresi riang. Beberapa kali kita betemu pandang tapi gw hanya menunduk. Gw menghormati kawan gw dan perasaannya dengan membalas senyum sekenanya. Di rumah itu, di kursi itu dengan wajah yang sama lima tahun lalu, aku mengenalnya dengan nama Rahmah

sebuah film pendek

di sebuah kamar dari mess di jogja...
dengan beberapa hasil unduhan foto dengan efek sederhana...
secangkir kopi hangat di sebelah kanan mouse...
di balik layar 12 inci yang agak berdebu...
setelah sebelumnya salah sms...
karena gugup... *bodoh...*

dengan iringan piano lagu First Love dari Utada Hikaru...
menunggu hingga hampir pagi untuk tiga menit lebih...